Bagi yang berminat untuk pembesaran ikan lele ada beberapa faktor
yang harus di perhatikan.
1. Kolam Budidaya Lele
Tahapan awal sebelum memulai bisnis usaha budidaya ikan lele anda
harus memikirkan masalah tempat untuk budidaya dan ternak lele. Paling tidak
yang harus sediakan adalah lahan kosong yang akan dibangun kolam lele. Ternak
budidaya ikan lele ada berbagai macam jenis kolam yang bisa diaplikasikan yaitu
dengan kolam tanah, ternak lele kolam semen, ternak lele kolam terpal, keramba,
dan sebagainya. Setiap kolam pasti memiliki keunggulan dan kekurangan, namun
dengan melihat kondisi lingkungan, dana dan lahan kita bisa menentukan
alternatif kolam yang paling cocok untuk ikan lele. Jika anda memiliki lahan
yang cukup luas sebaiknya menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena
selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya,
kolam tanah juga baik dalam membentuk ekosistem kolam yang natural dan penuh
nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. untuk media
kolam untuk ternak ikan lele tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai,
mempunyai sumber daya dan kualitas air baik, dan mempunyai siklus ekosistem
baik.
Untuk ukuran kolam tanah, kapasitas ideal untuk budidaya lele agar
bisa maksimal antara lain :
- Kolam memiliki kedalaman sekitar 1-1.5 Meter agar cahaya sinar
matahari dapat menembus sampai ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri
dikolam.
- Untuk ukuran kolam dibuat 2x4 meter, 3x4 meter, atau 3x5 meter
tergantung lahan dan jumlah bibitan lele yang akan ditebar.
- Idealnya tingkat kepadatan bibit untuk kemudahan perawatan bibit
lele per meter persegi (m2) nya adalah 200-400 ekor, jadi pertimbangkan lebih
dahulu jumlah total bibit yang akan disebar.
Dengan mengikuti aturan di atas, kematian ikan lele kemungkinan
besar bisa diminimalisir. Dalam pembuatan kolam ikan lele (khususnya kolam tanah) ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan agar konstruksi dan
kualitas kolam baik, langkah-langkah yang harus disiapkan adalah:
- Pengeringan dan Pengolahan Tanah Kolam
Sebelum menggunakan kolam untuk ternak lele, setelah kolam tanah
dibuat yang harus dilakukan adalah melakukan pengeringan dengan cahaya sinar
matahari langsung sampai benar-benar kering.
Tujuan dari pengeringan ini untuk mematikan mikroorganisme patogen negatif yang menjadi
sumber penyakit. Biasanya memakan waktu satu minggu atau kurang dari itu dengan
pencahayaan matahari yang terik, untuk mengetahui kering atau tidak bisa
dilihat dari tekstur tanah yang mulai terlihat retak-retak. Setelah itu baru
dicangkul permukaan tanah dalam kolam agar tanah menjadi gembur. Pada dinding
kolam perlu ditekan-tekan agar menjadi keras dan padat lalu keringkan, ini
tujuannya agar dinding kolam tidak ambrol/longsor saat pengisian air.
- Pemupukan dan Pengapuran Kolam
Setelah melalui tahap pengeringan kolam dan tanah sudah
benar-benar kering, saatnya pemberian kapur. Jenis kapur yang digunakan adalah tohor kapur dolomit. Pengapuran dilakukan
melalui penebaran secara merata ke seluruh permukaan dasar kolam lalu cangkul
lagi agar tercampur dan meresap ke dalam tanah.
Untuk dosis pemberian kapur sangat tergantung pada luas kolam
lele, pada umumnya menggunakan takaran 300-500 gram per meter perseginya.
fungsi pengapuran kolam ikan lele yaitu untuk menyeimbangkan kadar keasaman
kolam dan untuk membasmi mikroorganisme merugikan yang nantinya bisa menimbulkan penyakit pada ikan lele
peliharaan.
Jadi jika tanah terlalu asam bisa dilakukan dosis yang lebih
banyak pada kapur yang ditebar.
Selanjutnya adalah tahap pemupukan bagian dasar kolam yang
bertujuan penyedia nutrisi bagi mikroorganisme/bakteri,
plankton, dan cacing. Cacing selain sebagai penyubur juga sebagai pakan alternatif alami bagi
lele, begitu juga bakteri yang berguna untuk menguraikan endapan sisa pakan dan
sisa kotoran lele agar tidak menjadi racun/amoniak. Sementara fitoplankton
berperan sebagai makanan alami lele. Untuk pemupukan bisa menggunakan pupuk
organik bisa berupa pupuk kandang maupun kompos yang dicampur dengan pupuk
anorganik seperti urea dan TSP. Untuk dosis pemupukan, per meter perseginya
memerlukan 300-500 gram pupuk organik dan 30gram gram pupuk anorganik (15 gram
urea, 15 gram TSP).
- Pengaturan Sumber Daya Air Kolam
Setelah semua tahap pengeringan hingga pemupukan selesai, saatnya
melakukan pengisian air ke dalam kolam. Pada kolam usaha ternak lele ketinggian
permukaan air dari dasar kolam idealnya di kisaran 1-2 Meter.
Proses pengisiannya pun tidak bisa langsung dipenuhi di ketinggian
2 Meter, tetapi diisi dulu sekitar setengah meter, yang penting
perkirakan dasar kolam masih terkena paparan sinar matahari langsung.
Umumnya penentuan ketinggian juga melihat pada tingkat kekeruhan
air kolam, jika air bening tentunya di ketinggian setengah meter pun tidak
masalah. Tujuan pengisian air sepertiga ini ditujukan agar biota
di dasar kolam dapat berkembang biak dan berfotosintesis, utamanya adalah fitoplankton yang memanfaatkan pupuk pada dasar kolam untuk tumbuh dan
berkembang biak.
Fitoplankton merupakan pakan alami bagi
bibit ikan lele terutama untuk ukuran burayak lele karena ukuran burayak masih
belum bisa memakan instan yang halus sekalipun.
Biarkan kolam selama satu minggu atau sampai airnya berwarna hijau
dimana hal tersebut menunjukkan bahwa fitoplankton sudah berkembang biak dengan baik, dan menjadi persediaan pakan
alami bibit lele sampai dapat memakan pelet ukuran mikro.
Setelah air kolam sudah berwarna hijau, bibit lele siap ditebarkan
ke setiap sudut kolam sambil menambahkan air secara perlahan samapai ketinggian
sekitar 1 Meter.
2. Pemilihan dan Penebaran Benih Lele
Sebelum penebaran benih sebaiknya anda mengetahui karakter ikan
lele, mungkin belum banyak yang mengetahui karakter dari ikan lele peliharannya.
a. Ikan Lele dapat hidup dengan suhu lingkungan antara 20 derajat
C - 28 derajat C.
b. Air kolam ikan lele sebaiknya bukan air dari hasil limbah
industri pabrik (yang bersifat kimia/anorganik).
c. Ikan lele menyukai perairan yang tenang meskipun keruh dan
sedikit kandungan oksigennya. Namun bila air mulai bau dan jenuh lalu terlihat
lele mengambang sebaiknya air segera diganti paling tidak 50% dari isi kolam.
d. Permukaan kolam sebaiknya tidak tertutup, tetapi bisa juga
dilakukan penutupan yang tujuannya untuk menjaga kestabilan suhu kolam dengan
syarat sirkulasi udara dan cahaya matahari masih bisa masuk.
3. Benih lele yang baik akan menentukan keberhasilan budidaya lele
Pada tahap pemilihan benih usahakan memilih yang berkualitas,
dikarena nanti cukup berpengaruh pada keberhasilan bisnis lele anda. Logikanya
para peternak lele jaman sekarang sudah pintar memilih jenis lele yang
berkualitas, mereka juga paham selera konsumen mereka yang hanya mengambil ikan
lele yang hanya kualitas bagus. Dan lele kualitas bagus dikenal memiliki daya
tahan dan kondisi fisik yang lebih baik dari lele tidak berkualitas. Jangan
lupa untuk membeli bibit lele berkualitas dari penjual langganan sobat yang
sudah terkenal kualitasnya dan sudah menjadi langganan pastinya. Mengenai
bibitan ikan lele yang direkomendasikan, anda bisa memilih jenis ikan lele
jenis sangkuriang yang merupakan perkembangan dari lele jumbo.
Budidaya ikan lele jenis sangkuriang lebih menguntungkan karena
lebih cepat besar dan ukuran tubuh yang lebih berisi dari lele jumbo sehingga
dapat dijual dengan harga yang lebih bersaing.
Pastikan benih lele yang sudah kita beli dan siap ditebar
benar-benar sehat, gerakannya lincah gesit normal, tidak ada luka atau cacat
pada tubuhnya, dan tidak ada penyakit atau jamur. Untuk kelas bisnis dan
budidaya hindari membeli benih yang terlalu kecil karena selain kualitasnya
sulit diidentifikasi, daya tahan bibit lele yang terlalu kecil masih
angin-anginan.
Standardnya ambil bibitan lele dengan ukuran 5-7cm, dalam waktu 3
bulan dengan perawatan yang normal akan didapatkan ikan lele ukuran konsumsi.
Penebaran dilakukan secara bertahap, ketika wadah pembungkus
datang usahakan langsung rendam di kolam minimal 1 jam agar bibit lele
menyesuaikan suhu air di kolam sehingga nantinya ketika ditebar tidak kaget.
Jika sudah siap, bibitan lele siap ditebar dengan takaran 200-400 ekor untuk
per meter perseginya dengan kondisi kedalaman kolam 1-1,5 meter.
4. Pemilihan Pakan lele
Dalam menentukan pakan lele anda harus jeli memilih jenis pakan
dari berbagai merk di pasaran yang memiliki kualitas. Pakan yang baik memiliki
rasio jumlah pakan lebih kecil berbanding dengan rasio pertumbuhan daging.
Semakin kecil rasio jumlah pakan (di bawah 1 cm) maka dapat dipastikan kualitas
pakan semakin baik.
Selain pakan utama, dalam usaha lele juga diperlukan pakan
tambahan. Biasanya pakan tambahan berfungsi sebagai alternatif jika harga pakan
utama dirasa terlalu mahal, sehingga porsi pakan utama dikurangi dan digantikan
dengan tambahan pakan alternatif yang lebih murah.
untuk Pemberian pakan utama lebih baik diberikan pada sore atau
malam hari ketika ikan lele sedang aktif. Porsi, frekuensi, dan aturan
pemberian pakan lele adalah 4-5 kali sehari, perkirakan bahwa setiap harinya
ikan lele memerlukan pakan 3-6% dari berat bobot tubuhnya. Berikan secukupnya,
bila lele mulai malas memakan pakan utama hentikan pemberian pakan. Pakan utama
umumnya berupa pelet ikan yang mengandung protein hewani (30%), lemak (15%),
karbohidrat (20%), dan vitamin. Kita juga harus pintar memilih di pasaran,
pakan mana yang memenuhi seluruh standard kebutuhan nutrisi ikan lele.
Sementara itu untuk pakan bibitan lele yang cukup kecil bisa diberikan pakan
alami berupa fitoplankton, kutu air,
cacing kecil, dan jentik-jentik.
Di samping memberikan pakan utama, pemberian pakan pendamping juga
diperlukan untuk menghemat biaya pengeluaran pakan. pada Umumnya pakan tambahan
dapat berupa keong mas atau bangkai
ayam. Sebelum
diberikan pada ikan lele, terlebih dahulu cincang-cincang dagingnya sampai
halus lalu berikan pada ikan lele. Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, paka
tambahan tersebut tidak kalah nutrisinya dari pakan utama. Sehingga jika
memberikan pakan tambahan pada ikan lele, maka porsi pakan utama harus
dikurangi. Dalam pemberian pakan lele jangan sampai telat dan kurang, karena
bisa memicu kanibalisme ikan lele besar yang bisa mengancam ikan lele yang
lebih kecil.
0 Response to "Cara Budidaya Ikan Lele - Bisnis Ikan Lele"
Post a Comment
Silahkan Berkomentar Sesuai Artikel
Dilarang Berkomentar Tidak Sopan